Langsung ke konten utama

INSURGENT : ONE CHANCE CAN DESTROY YOU


[Red Wagon Entertainment / Mendeville Films / Summit Entertainment]. Directed by Robert Schwentke. Starring Shailene Woodley, Theo James, Jai Courtney, Kate Winslet, Ashley Judd, Ansel Elgort, Naomi Watts, Miles Teller. Genre Action, Adventure, Sci-fi. Realease Date 20 Maret 2015. Runtime 119 minutes. Rate 7.8/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated PG-13 for intense violence and action, thematic elements and some sensuality.

Aksi Shailene Woodley sebagai Beatrice Prior kembali dalam sequel film yang diadaptasi dari novel karya Veronica Rooth, Insurgent. Tidak seperti seri sebelumnya, Insurgent lebih mengambil lokasi syuting di Atlanta daripada Chicago. Dan kali ini bukan Neil Burger lagi yang menyutradari tetapi Robert Schwentke. FYI, The Divergent Series ini menjadi salah satu the most successful young adult franchise yang meraup keuntungan sebesar $288million, yang mana mempengaruhi pembuatan film Insurgent ini. 
Tris, Four, Caleb, dan Marcus berhasil kabur dari kejaran pasukan Jeanine. Mereka berlima mengungsi ke tempat Amity untuk sementara waktu. Tris masih merasa dirinya bersalah karena menyebabkan kedua orang tuanya dan Will (Ben Lloyd-Hughes) meninggal. Jeanine terus mengejar para Divergent dengan mengerahkan seluruh pasukannya. Perbuatan Jeanine ini mengakibatkan banyak orang yang meninggal dan membuat para masyarakat di Chicago khawatir. 



Saat pasukan Jeanine yang di pimpin oleh Erick ini tiba di markas Amity, The Group (Tris, Four, Caleb dan Peter) yang bersembunyi di kantor pemimpin Amity, Johanna (Octavia Spencer). berusaha mencari jalan untuk kabur dari markas Amity itu. Four menyuruh The Group untuk berpencar, namun Peter yang menyebut Tris sebagai orang kaku itu, malah memberitahu kepada Erick yang saat itu sedang berada di kantor ketua Amity. Akibat perbuatan yang dilakukan Peter itu, The Group ketahuan dan mereka langsung melarikan diri. 


Setelah Tris, Four dan Caleb melarikan diri dari kejaran Erick, mereka menuju ke kota dengan menumpangi kereta. Ternyata kereta yang mereka tumpangi adalah kereta milik para non-fraksi. Di dalam kereta itu terjadi perkelahian antara The Group dengan para non-fraksi Aksi perkelahian ini berhenti setelah Four menyebut nama asliya, Tobias Eaton. The Group datang ke kota untuk menemui ibu kandung Four yang sekaligus merupakan pemimpin kaum non-fraksi, Evelyn (Naomi Watts). Setelah tiba di markas kaum non-fraksi, suasana menjadi sedikit kaku karena hubungan antara Four dan Evelyn yang tidak akrab. Four sangat membenci ibunya karena Evelyn telah meninggalkan Four sejak kecil. Four dan Tris meminta kepada Evelyn untuk membantunya melawan Jeanine dan Evelyn pun bersedia membantu mereka karena Evelyn juga ingin menyingkirkan Jeanine.



Disisi lain, Jeanine masih tetap dengan rencananya untuk memberantas seluruh kaum Divegent. Jeanine juga menggunakan kaum Divergent untuk membantu menemukan misteri yang ada di kotak peninggalan para pendiri yang membagi masyarakat dalam lima fraksi itu. Kotak itu hanya bisa dibuka dengan orang yang murni Divergent dan orang yang murni Divergent itu adalah Tris Prior.





Melihat banyaknya masyarakat yang meninggal membuat Tris tidak tahan dan membuat dirinya semakin bersalah. Akhirnya Tris menyerahkan diri kepada Jeanine. Tris melakukan uji stimulasi untuk membuka misteri yang ada pada kotak tersebut. Akan tetapi, di pertengahan melakukan uji stimulasi itu, Tris kehilangan nyawanya. Hal ini membuat Four terkejut dan marah besar. Four melampiaskan kemarahan dan kekesalannya kepada Peter. Namun saat Four akan menyerang Peter, tiba-tiba Tris terbangun dan Peter mengaku dirinya telah menyuntikkan obat bius pada Tris saat sebelum melakukan uji stimulasi. 

Tris mengatakan kepada Four bahwa ia ingin melanjutkan uji stimulasi itu karena ingin mengetahui pesan yang ada di kotak tersebut. Setelah menyelesaikan uji stimulasi yang terakhir, Amity, kotak itu akhirnya terbuka. Kotak itu berisi pesan bahwa masyarakat yang ada di Chicago dan dibagi menjadi lima fraksi demi menjaga perdamaian umat manusia itu adalah sebuah eksperimen yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di luar tembok. Jeanine yang melihat rekaman pesan itu terkejut. Ternyata dugaannya selama ini mengenai Divergent itu salah. Kaum Divergent lah merupakan tujuan dari eksperimen yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di luar tembok besar itu. Jeanine akhirnya ditahan dan masyarakat bebas. Mereka sekarang bisa pergi ke luar untuk melihat apa yang ada di luar tembok besar yang membatasi mereka selama ini.



Insurgent ini merupakan film yang sangat erat kaitannya dengan seri pertamanya, Divergent. Jadi, kalau kalian tidak melihat seri pertamanya tidak akan bisa mengerti tentang apa yang diceritakan dalam film Insurgent ini. Karena hal-hal yang di ceritakan dalam Divergent tidak akan dijelaskan kembali dalam Insurgent contohnya tentang lima fraksi ataupun Divergent itu sendiri.

Menurut saya, Insurgent merupakan sequel teenflick yang cukup sukses dari seri sebelumnya. Melihat biasanya ada beberapa film yang diambil dari novel genre teenflick ini yang tidak dibuat sequelnya atau berhenti produksi karena tidak bisa membludak filmnya. Sebut saja seperti Percy Jackson dan The Chronicles of Narnia yang keduanya mempunyai tujuh seri dalam novelnya. Alur cerita yang penuh action ini tidak hanya bisa dinikmati oleh kaum wanita saja tapi para laki-laki pun bisa menikmatinya. Meski, sebenarnya dalam cerita tidak usah diselipi dengan cerita romansa antara tokoh utama pun saya rasa sudah bagus.

Diisi dengan para aktris dan aktor yang cukup apik kualitasnya membuat nilai tambah dari film ini. Akting dari Shailene Woodley sebagai Tris Prior semakin cemerlang, melihat Shailene ini merupakan aktris muda pendatang baru namun sudah mempunyai kualitas akting yang mumpuni. Lalu ada Miles Teller yang memerankan karakter Peter ini juga sangat pas dan apik,  membuat karakter yang dimainkan Miles Teller ini sangat mencuri perhatian dalam film Insurgent. Namun sayang, kualitas acting Theo James yang memerankan Four ini sedikit berkurang dari porsinya. Karakter Four disini tidak terlalu ditonjolkan dan malah tertutupi oleh karakter Peter. Padahal karakter Peter disini tidak menjadi focus utama tetapi bisa sangat mencuri perhatian para penikmat film Insurgent ini. Dan tak kalah menariknya adalah dua aktris yang usianya tidak bisa dibilang muda lagi yakni Kate Winslet dan Naomi Watts. Kedua aktris ini tidak diragukan lagi dalam aktingnya, mereka sangat pas memerankan masing-masing karakternya. Dan menariknya lagi, penampilan dari Naomi Watts sangat berbeda dengan balutan make-up yang membuat dirinya adorable dan tampak jauh lebih muda dari aslinya.

Keseluruhan film Insurgent sangat menarik untuk ditonton karena alur cerita yang penuh action ditambah cast-nya yang masih muda-muda dengan kualitas acting yang cukup apik serta visualisasi efeknya yang extraordinary hallucinatory visuals. Dan Insurgent merupakan sajian film dengan genre teenflick yang cukup berhasil membuat para penikmat film enjoy this show. (anr)

Watch official trailer Insurgent 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Hundred-Foot Journey: Ketika India dan Perancis Bertemu Melalui Makanan

[Amblin Entertainment/DreamWorks Studios/Harpo Films] Sutradara Lasse Hallstörm . Penulis Skenario Steven Knight. Pemain Helen Mirren, Om Puri, Manish Dayal, Charlotte Le Bon. Genre Drama, Comedy, Romance. Durasi   124 menit. Rate 8/10.      “Indian cannot become French, and the French cannot become Indian”—Papa Makanan bisa dikatakan sebagai penghubung atas sebuah perbedaan, salah satunya perbedaan antara dua kultur yang berbeda. Merayakan tema yang diusung oleh Grand Story Magazine kali ini, Tolerance and Acceptance , agaknya bisa dilakukan dengan cara menonton film-film yang memiliki tema relevan. Film The Hundred-Foot Journey salah satunya. Film yang disutradarai oleh Lasse Hallstörm ini berfokus pada bagaimana cara ketika dua kultur yang berbeda bertemu. The Hundred-Foot Journey merupakan film drama bernuansa makanan yang diangkat berdasarkan novel karya Richard C. Morais, seorang ekspatriat Amerika yang lahir di Portugal dan besar di Switzerland, disutra

GONE GIRL : PSIKOPAT-PEMBUNUH YANG PENUH PERHITUNGAN

[Twentieth Century Fox Film Corporation / Regency Enterprises / TSG Entertainment] . Directed by David Fincher. Starring Ben Affleck, Rosamund Pike, Neil Patrick Harris, Tayler Perry, Carrie Coon, Kim Dickens. Genre Drama, Mystery, Thriller. Realease Date 3 Oktober 2014. Runtime 149 minutes. Rate 8.2/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated R for a scene of bloody violence, some strong sexual content/nudity, and language. “ When two people love each other and they can't make that work, that's the real tragedy ”—Anne Dunne Film Gone Girl merupakan film garapan sutradara David Fincher yang memfokuskan pada kisah seorang istri yang menghilang. Hebatnya, ketika melihat film ini ibarat bermain puzzle atau bahkan seperti naik roller coster. Penuh teka-teki, misteri, dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. For your information, film Gone Girl ini menjadi film David Fincher dengan penghasilan terbesar menggantikan film The Curious Case of Benja

THE BEST OF ME : AKU SUKA SIAPA AKU SAAT AKU BERSAMAMU

[DiNovi Pictures / Finch Entertainment / Relativy Media] . Directed by Michael Hoffman. Starring James Marsden, Michelle Monaghan, Luke Bracey, Liana Liberato, Gerald McRaney, Robby Rasmussen, Sean Bridges. Genre Drama, Romance. Realease Date 17 Oktober 2014. Runtime 118 minutes. Rate 6.6/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated PG-13 for sexuality, violence, some drug content and brief strong language . “ Aku suka siapa aku saat aku denganmu, Amanda. Kau adalah teman tersayangku, cinta terdalamku. Kau adalah yang terbaik dariku. Selamanya ,” –Dawson.  Cinta lama bersemi kembali atau lebih tepatnya bertemu dengan cinta terdalammu setelah lebih dari dua abad lamanya. Dan kamu sampai sekarang masih mencintainya, meski saat ini kamu tidak bersama dengan dirinya. Sekarang kamu dipertemukan lagi dengan cintamu itu. Ya, seperti sebuah keajaiban, seperti sebuah takdir. Hal tersebut dapat kamu saksikan dalam film The Best of Me garapan sutradara Michael Hoffman. Dibintangi Jame