Langsung ke konten utama

ME AND EARL AND THE DYING GIRL

[FOX Searchlight Pictures/Indian Paintbrush] Directed Alfonso Gomez-Rejon. Screenplay Jesse Andrews. Starring Thomas Mann, RJ Cyler, Olivia Cooke, Nick Offerman, Connie Britton. Genre Drama, Comedy. Runtime 105 minutes. Rate 4/5 (beautiful to watch).

 

“We make films. We’ve been making them since we were little”—Greg 

Good to know:
        Emma Robert sempat ikutan casting untuk pemeran Rachel. 
        Film ini menang dalam ajang Sundance Film Festival 2015 untuk kategori audience award dan grand jury prize.
 
Oke, nyatanya sebuah cerita yang mengangkat tentang kisah kasih di sekolah SMA itu memang asik diceritakan. Hal ini terjadi di film Me and Earl and The Dying Girl. Bisa dibilang film ini menandingi karyanya John Green, The Fault in Our Stars yang juga kental dengan tema-tema kaum muda. Eits, tapi kalau kamu mau nonton film ini, saya saranin sih buat siapin hati sama tisu. Cheers!

Ini cerita antara Greg (Thomas Mann), Earl (RJ Cyler), dan Rachel (Olivia Cooke). Greg dan Earl ini sudah menjalin persahabatan sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar, sedangkan Greg dan Rachel ini, mereka adalah satu sekolah di SMA sekaligus mereka juga bertetangga. Rachel yang divonis mengidap kanker stadium akhir ini, mau tidak mau harus menghabiskan waktunya untuk istirahat penuh di rumahnya. Mulanya, Greg dan Rachel tidak begitu dekat, namun persahabatan yang sudah ditakdirkan itu berawal dari ibu Greg (Connie Britton) yang menyuruh anaknya untuk menjadi sahabat Rachel di sisa hidupnya, dan dari situlah kedekatan antara Greg dan Rachel terus terjalin.

Greg dan Earl sangat gemar membuat film. Karya-karya yang mereka hasilkan pun cukup banyak. Tetapi film-film mereka kebanyakan menggunakan judul yang aneh-aneh, dan salutnya mereka tidak peduli dengan tanggapan orang lain tentang film yang mereka buat. Sampai suatu ketika, saat Rachel sudah memasuki tahap treatment, Madison, teman satu sekolah Greg menyuruh Greg dan Earl untuk membuat film untuk Rachel, yang hidupnya tidak akan lama lagi. Mulanya Greg ragu-ragu akan menerima permintaan Madison itu, tetapi lambat laun Greg pun menyanggupi permintaan membuat film untuk Rachel. Namun, perjalanan dalam proses pembuatan film untuk Rachel tidaklah mudah. Dari pertengkaran Greg yang mempersalahkan Earl telah membocorkan rahasia mereka tentang pembuatan film ke Rachel, sampai dibatalkannya rencana kuliah Greg di Pittsburgh State University.

Bagian yang paling saya sukai di film yang menang di Festival Film Sundance 2015 ini adalah premis yang unik dan alur cerita yang asik banget buat diikutin dari awal sampai akhir. Oke, saya cukup terkesan dengan gaya penceritaan dalam film ini. It was so beautiful story. Dari penggambaran masing-masing karakter yang cukup oke, meski saya rasa masih kurang kuat penggambaran dalam karakter Earl, padahal karakter Earl disini memiliki andil yang cukup besar dalam menghidupkan cerita didalam film Me and Earl and The Dying Girl atau malah hanya kurang cocok saja dengan cast yang memainkan Earl tersebut.

Bisa dibilang film yang berdasarkan dari novel Jesse Andrews ini memberikan banyak banget inspirasi, bagaimana tidak dari film-film karya Greg dan Earl sampai hasil karya seni gunting-menggunting si Rachel itu bisa memberikan kamu sebuah ide besar, believe me! And the best part of this movie is the end of story. Saya gak nyangka kalau saya bisa nangis karena nonton film ini. Tak salah, film ini sudah banyak menang sana-sini di berbagai macam penghargaan berkelas. It means this movie is good and worth it. Go see it and you won’t regret. (anr)


Watch Official Trailer Me and Earl and The Dying Girl
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Hundred-Foot Journey: Ketika India dan Perancis Bertemu Melalui Makanan

[Amblin Entertainment/DreamWorks Studios/Harpo Films] Sutradara Lasse Hallstörm . Penulis Skenario Steven Knight. Pemain Helen Mirren, Om Puri, Manish Dayal, Charlotte Le Bon. Genre Drama, Comedy, Romance. Durasi   124 menit. Rate 8/10.      “Indian cannot become French, and the French cannot become Indian”—Papa Makanan bisa dikatakan sebagai penghubung atas sebuah perbedaan, salah satunya perbedaan antara dua kultur yang berbeda. Merayakan tema yang diusung oleh Grand Story Magazine kali ini, Tolerance and Acceptance , agaknya bisa dilakukan dengan cara menonton film-film yang memiliki tema relevan. Film The Hundred-Foot Journey salah satunya. Film yang disutradarai oleh Lasse Hallstörm ini berfokus pada bagaimana cara ketika dua kultur yang berbeda bertemu. The Hundred-Foot Journey merupakan film drama bernuansa makanan yang diangkat berdasarkan novel karya Richard C. Morais, seorang ekspatriat Amerika yang lahir di Portugal dan besar di Switzerland, disutra

GONE GIRL : PSIKOPAT-PEMBUNUH YANG PENUH PERHITUNGAN

[Twentieth Century Fox Film Corporation / Regency Enterprises / TSG Entertainment] . Directed by David Fincher. Starring Ben Affleck, Rosamund Pike, Neil Patrick Harris, Tayler Perry, Carrie Coon, Kim Dickens. Genre Drama, Mystery, Thriller. Realease Date 3 Oktober 2014. Runtime 149 minutes. Rate 8.2/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated R for a scene of bloody violence, some strong sexual content/nudity, and language. “ When two people love each other and they can't make that work, that's the real tragedy ”—Anne Dunne Film Gone Girl merupakan film garapan sutradara David Fincher yang memfokuskan pada kisah seorang istri yang menghilang. Hebatnya, ketika melihat film ini ibarat bermain puzzle atau bahkan seperti naik roller coster. Penuh teka-teki, misteri, dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. For your information, film Gone Girl ini menjadi film David Fincher dengan penghasilan terbesar menggantikan film The Curious Case of Benja

THE BEST OF ME : AKU SUKA SIAPA AKU SAAT AKU BERSAMAMU

[DiNovi Pictures / Finch Entertainment / Relativy Media] . Directed by Michael Hoffman. Starring James Marsden, Michelle Monaghan, Luke Bracey, Liana Liberato, Gerald McRaney, Robby Rasmussen, Sean Bridges. Genre Drama, Romance. Realease Date 17 Oktober 2014. Runtime 118 minutes. Rate 6.6/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated PG-13 for sexuality, violence, some drug content and brief strong language . “ Aku suka siapa aku saat aku denganmu, Amanda. Kau adalah teman tersayangku, cinta terdalamku. Kau adalah yang terbaik dariku. Selamanya ,” –Dawson.  Cinta lama bersemi kembali atau lebih tepatnya bertemu dengan cinta terdalammu setelah lebih dari dua abad lamanya. Dan kamu sampai sekarang masih mencintainya, meski saat ini kamu tidak bersama dengan dirinya. Sekarang kamu dipertemukan lagi dengan cintamu itu. Ya, seperti sebuah keajaiban, seperti sebuah takdir. Hal tersebut dapat kamu saksikan dalam film The Best of Me garapan sutradara Michael Hoffman. Dibintangi Jame