Langsung ke konten utama

Baby Driver: Entertaining Like Sunday Morning

[Working Title Films/TriStar Pictures] Directed Edgar Wright. Written Edgar Wright. Starring Ansel Elgort, Kevin Spacey, Lily James, Jamie Foxx, Jon Hamm, Eiza Gonzales. Genre Action, Crime, Music. Runtime 112 minutes. Rate 9/10 (entertaining).


"He's looney. Just like his tunes" --Bats

Mulanya saya tidak menaruh perhatian banyak pada Ansel Elgort. Melihat karakter-karakter yang pernah dimainkannya tak pernah saya taruh di daftar ketertarikan saya. Mulai dari cowok populer di Carrie, kakak dari Tris yang pandai di Divergent, sampai karakter Gus di The Fault in Our Stars. Namun untuk saat ini, sejenak si Ansel menarik perhatian saya. Karena tak lain dan bukan lagi berkat karakter si “Baby” dalam film garapan sutradara Edgar Wright, Baby Driver.


Baby (Ansel Elgort) digambarkan sebagai seorang pemuda yang gemar mendengarkan musik dan sangat lihai mengemudi. Lihat saja di adegan pembuka, kita akan disuguhkan “seni mengemudi” Baby yang bikin kita ingin mengulang lagi dan lagi adegan itu. Kelihaian Baby inilah kemudian dimanfaatkan oleh Doc (Kevin Spacey) sebagai pengemudi kepercayaannya dalam tim agen kriminal. Melihat Baby memiliki hutang terhadap Doc yang harus dilunasi. Akan tetapi, di tengah perjalanan tugasnya, Baby bertemu seorang pramusaji cantik bernama Debora (Lily James). Lantas Baby pun jatuh cinta kepada Debora. Keadaan inilah yang akhirnya membuat Baby untuk berhenti menjadi seorang pengemudi agen kriminal.

Menyimak dari keseluruhan film, karakter Baby disini sangatlah mencuri perhatian serta memikat. Baby yang terlihat seperti anak baik-baik, namun nyatanya seorang “devil” di balik kemudi yang digawangi oleh Doc (bos Baby di agen kriminal). Baby yang selalu mendengarkan musik secara intens ketika harus beraksi, nyatanya memiliki tinnitus dan memori buruk ketika dirinya masih kecil. Dalam pemilihan pemain, Edgar Wright nampaknya tahu betul melihat potensi apik dalam diri Ansel Elgort sebagai breakthrough artist. Alhasil, karakter Baby telah dimainkannya dengan penuh karismatik, innocent, unik, serta membawa para penikmat film ini bernostalgia dengan atmosfir retro serta jiwa muda yang enerjik. Selain itu, porsi para pemain pendukung Baby Driver ini juga tak kalah perlu diperhatikan. Doc sebagai bos agen kriminal yang penuh ancaman, Buddy (Jon Hamm) dan Darling (Eiza Gonzales) sebagai pasangan kriminal yang sedang di mabuk asmara, serta Bats (Jamie Foxx) si tukang resek menjadikan Baby Driver memiliki nilai tambah sebagai sajian film yang tak boleh dilewatkan begitu saja, bahkan perlu disimak untuk kedua kalinya. Bahkan, romansa antara Baby dan Debora seketika itu juga bak menjadi gambaran sebagai relationship goals masa kini.

Sebagai film dengan gabungan antara genre heist dan musikal, tentu musik dalam Baby Driver disini bukan sekedar sebagai komponen sekunder saja. Melainkan, Edgar Wright disini menunjukkan musik sebagai nyawa dari struktur penceritaan Baby Driver itu sendiri. Musik disini yang menggiring setiap rangkaian action dalam Baby Driver. Then, the action sync to the beats. Ini bisa kita lihat di adegan pembuka, musik yang diputar dari iPod milik Baby menggiring adegan demi adegan. Mulai dari gerakan Baby menggunakan kacamata hitam, gerakan tangan Baby memutar setir, gerakan pedal, gerakan adegan merampok bank, sampai gerakan akrobatik Baby saat mengemudikan mobil merah. Ini sedikit mengingatkan kita seperti adegan pembuka La La Land, saat ratusan penari menari bersama di jalan bebas hambatan Los Angeles. Apik sekali!

Secara keseluruhan, banyak sekali yang hal yang menyenangkan ketika melihat Baby Driver ini. Mulai dari atraksi mobil dari Baby yang super keren, cerita romansa yang manis antara Baby dan Debora, musik “Was He Slow”, sampai musik dari iPod Baby yang tiap hari selalu berbeda dan ciamik. Menurut saya, Baby Driver merupakan film yang menyenangkan, original, soundtrack ciamik, and hit.


P.S: Soundtrack must listen! 

Arie Nr.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Hundred-Foot Journey: Ketika India dan Perancis Bertemu Melalui Makanan

[Amblin Entertainment/DreamWorks Studios/Harpo Films] Sutradara Lasse Hallstörm . Penulis Skenario Steven Knight. Pemain Helen Mirren, Om Puri, Manish Dayal, Charlotte Le Bon. Genre Drama, Comedy, Romance. Durasi   124 menit. Rate 8/10.      “Indian cannot become French, and the French cannot become Indian”—Papa Makanan bisa dikatakan sebagai penghubung atas sebuah perbedaan, salah satunya perbedaan antara dua kultur yang berbeda. Merayakan tema yang diusung oleh Grand Story Magazine kali ini, Tolerance and Acceptance , agaknya bisa dilakukan dengan cara menonton film-film yang memiliki tema relevan. Film The Hundred-Foot Journey salah satunya. Film yang disutradarai oleh Lasse Hallstörm ini berfokus pada bagaimana cara ketika dua kultur yang berbeda bertemu. The Hundred-Foot Journey merupakan film drama bernuansa makanan yang diangkat berdasarkan novel karya Richard C. Morais, seorang ekspatriat Amerika yang lahir di Portugal dan besar di Switzerland, disutra

GONE GIRL : PSIKOPAT-PEMBUNUH YANG PENUH PERHITUNGAN

[Twentieth Century Fox Film Corporation / Regency Enterprises / TSG Entertainment] . Directed by David Fincher. Starring Ben Affleck, Rosamund Pike, Neil Patrick Harris, Tayler Perry, Carrie Coon, Kim Dickens. Genre Drama, Mystery, Thriller. Realease Date 3 Oktober 2014. Runtime 149 minutes. Rate 8.2/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated R for a scene of bloody violence, some strong sexual content/nudity, and language. “ When two people love each other and they can't make that work, that's the real tragedy ”—Anne Dunne Film Gone Girl merupakan film garapan sutradara David Fincher yang memfokuskan pada kisah seorang istri yang menghilang. Hebatnya, ketika melihat film ini ibarat bermain puzzle atau bahkan seperti naik roller coster. Penuh teka-teki, misteri, dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. For your information, film Gone Girl ini menjadi film David Fincher dengan penghasilan terbesar menggantikan film The Curious Case of Benja

THE BEST OF ME : AKU SUKA SIAPA AKU SAAT AKU BERSAMAMU

[DiNovi Pictures / Finch Entertainment / Relativy Media] . Directed by Michael Hoffman. Starring James Marsden, Michelle Monaghan, Luke Bracey, Liana Liberato, Gerald McRaney, Robby Rasmussen, Sean Bridges. Genre Drama, Romance. Realease Date 17 Oktober 2014. Runtime 118 minutes. Rate 6.6/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated PG-13 for sexuality, violence, some drug content and brief strong language . “ Aku suka siapa aku saat aku denganmu, Amanda. Kau adalah teman tersayangku, cinta terdalamku. Kau adalah yang terbaik dariku. Selamanya ,” –Dawson.  Cinta lama bersemi kembali atau lebih tepatnya bertemu dengan cinta terdalammu setelah lebih dari dua abad lamanya. Dan kamu sampai sekarang masih mencintainya, meski saat ini kamu tidak bersama dengan dirinya. Sekarang kamu dipertemukan lagi dengan cintamu itu. Ya, seperti sebuah keajaiban, seperti sebuah takdir. Hal tersebut dapat kamu saksikan dalam film The Best of Me garapan sutradara Michael Hoffman. Dibintangi Jame