Langsung ke konten utama

MARY AND MAX : KISAH TENTANG PERSAHABATAN BEDA USIA DAN BENUA YANG MENYENTUH DAN INSPIRATIF



[Icon Production LLC. / Melodrama Pictures] Directed Adam Elliot. Starring Toni Collette, Philip Seymour Hoffman, Eric Bana, Barry Humphries, Bethany Whitmore. Genre Animation, Comedy, Drama. Release Date 9 April 2009. Runtime 82 minutes. Rate 8.2/10.


“You are my best friend. You are my only friend”.---Max Jerry Horovitz

Kalau berbicara tentang sahabat pena pasti yang paling diingat adalah surat-menyurat dan itu merupakan hal yang paling menyenangkan. Kali ini ada salah satu film animasi yang berkisah tentang persahabatan antar benua dan juga beda usia ini. Just for your information, film ini merupakan film animasi pertama untuk pembukaan di acara Sundance Film Festival tahun 2009. Yups, film ini adalah Mary and Max yang juga merupakan salah satu film animasi favorit saya setelah Spirited Away. Cheers.



Film Mary and Max merupakan film karya sutradara Adam Elliot yang diangkat berdasarkan kisah nyata. Film Mary and Max  ini bercerita tentang Mary Daisy Dinkle (Bethany Whitmore / Toni Collette), seorang gadis berumur 8 tahun yang memiliki tanda lahir di dahi dan sering dihina karenanya. Hal itulah yang membuat Mary tidak mempunyai teman atau bahkan tidak punya. Mary yang tinggal di Tidy Town, Australia ini memiliki pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan namun dirinya tidak memiliki orang yang bisa ditanya. Ibunya seorang alkoholik dan ayahnya sibuk bekerja sebagai pegawai pabrik. Mary juga mempunyai hewan peliharaan ayam yang ia beri nama Ethel.




Disisi lain, Max Jerry Horovitz (Philip Seymour Hoffman), seorang pria berumur 44 tahun dan tinggal di New York, Amerika. Max adalah lelaki tua berbadan gemuk dan tinggal sendirian di apartemennya. Kesendiriannya ini diakibatkan oleh sindrom Asperger yang diidapnya sehingga Max sulit membangun komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Max sangat senang makan hotdog yang dicampur dengan coklat dan juga mengoleksi The Nobblets, serta uniknya Max ini bisa melihat orang yang sudah mati.






Suatu hari Mary memiliki sebuah ide, ia memutuskan untuk memilih salah satu nama dan alamat orang secara acak yang ia didapat dari buku telepon ketika ia pergi bersama ibunya. Kemudian ia mengirim surat kepada orang yang namanya ada di sobekan kertas tersebut untuk bertanya. Mary mengirim surat dengan mengirimkan pertanyaan “Darimana bayi itu berasal?”. Surat itu tertuju pada Max Horowitz. Dari situ mulailah pertemanan antara dua orang yang berbeda usia cukup jauh ini. Max selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan Mary sesuai apa yang ada di benaknya. Begitupun dengan Mary, dirinya selalu menceritakan tentang kesehariannya kepada Max. Sampai suatu hari Mary berjanji bahwa ketika dia sudah beranjak dewasa, Mary akan menemui Max di Amerika. Namun sayang, Mary tidak pernah memiliki kesempatan untuk berterima kasih kepada Max, seseorang yang paling ia sayangi dan sekaligus teman terbaik yang pernah Mary punya. Ketika Mary sampai di apartemen Max, dirinya menemukan Max sudah meninggal. Di dalam apartemen Max, Mary melihat ratusan surat yang ia kirim kepada Max yang tertempel hampir seluruh di dinding apartemen Max.

 
Setelah melihat film ini, keseluruhan sangat menyentuh dan inspiratif. Dari segi screenplay, I think this is the best writing adapted screenplay. Sentuhan humor yang disajikan sangat menghibur serta sentuhan human interest nya sangatlah menyentuh. Elliot memiliki cara yang berbeda dan sederhana, membuat film ini suitable for everyone. Saya suka bagaimana Elliot bercerita tentang hal-hal sederhana dalam hidup ini melalui film yang mengambil setting Melbourne, Victoria, dan Australia ini. Film Mary and Max di desain dengan sangat detail, ditambah fitur-fitur tempatnya yang keseluruhannya dapat diperhitungkan. Segi pencahayaan dan skema warna sangat signifikan menjadikan film ini terlihat unik ditambah suara narrator yang gloomy. It is a film made of great patience and craftsmanship. Pesan yang terkandung dalam film syarat akan makna, learning to live and accepting the path life has given you.

Film ini sangat direkomendasikan, selain sangat menghibur dengan humor yang disajikan tetapi juga alur cerita yang menginspirasi. Sekali lagi kita diingatkan bahwa komunikasi itu penting, karena itu merupakan pusat kehidupan kita. Seorang teman itu penting, karena mereka adalah bagian dari kita dan we have to live with them. Overall, the film is very touching, deep-meaning and inspired. Sometimes perfect strangers make the best friends. (anr)

Wacth Mary and Max Official Trailer 
 

Komentar

  1. Max bukan bisa melihat orang yang sudah mati, melainkan itu hanyalah teman imajinasi yang diciptakan max.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIG EYES: KISAH NYATA TENTANG SENI DAN SENI PENIPUAN

[The Weinstein Company / Electric City Entertainment] . Directed by Tim Burton. Starring Amy Adams, Christoph Waltz, Danny Huston, Krysten Ritter, Jason Schwartzman, Terence Stamp, Jon Polito. Genre Drama, Crime, Biography. Runtime 105 minutes. Rate 7.4/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated PG-13 for thematic elements and brief strong language. “Menurutku, apa yang Keane lakukan itu luar biasa. Pastilah karyanya bagus. Jika tidak, maka tidak akan ada orang sebanyak itu yang menyukainya.” –Andy Warhol Big Eyes adalah sebuah film biografi yang disutradarai oleh Tim Burton. Film ini merupakan based on true story mengenai kehidupan sosial di era 50-an. Fyi, ini merupakan film pertama live-action Tim Burton tanpa adanya kolaborasi antara Johnny Depp maupun Helena Bonham Carter.  Big Eyes menceritakan tentang kisah seorang pelukis bernama Margaret. Dirinya adalah seorang pelukis wanita yang menghasilkan mahakarya luar biasa hingga terkenal di seluruh dunia. Nam

The Hundred-Foot Journey: Ketika India dan Perancis Bertemu Melalui Makanan

[Amblin Entertainment/DreamWorks Studios/Harpo Films] Sutradara Lasse Hallstörm . Penulis Skenario Steven Knight. Pemain Helen Mirren, Om Puri, Manish Dayal, Charlotte Le Bon. Genre Drama, Comedy, Romance. Durasi   124 menit. Rate 8/10.      “Indian cannot become French, and the French cannot become Indian”—Papa Makanan bisa dikatakan sebagai penghubung atas sebuah perbedaan, salah satunya perbedaan antara dua kultur yang berbeda. Merayakan tema yang diusung oleh Grand Story Magazine kali ini, Tolerance and Acceptance , agaknya bisa dilakukan dengan cara menonton film-film yang memiliki tema relevan. Film The Hundred-Foot Journey salah satunya. Film yang disutradarai oleh Lasse Hallstörm ini berfokus pada bagaimana cara ketika dua kultur yang berbeda bertemu. The Hundred-Foot Journey merupakan film drama bernuansa makanan yang diangkat berdasarkan novel karya Richard C. Morais, seorang ekspatriat Amerika yang lahir di Portugal dan besar di Switzerland, disutra

GONE GIRL : PSIKOPAT-PEMBUNUH YANG PENUH PERHITUNGAN

[Twentieth Century Fox Film Corporation / Regency Enterprises / TSG Entertainment] . Directed by David Fincher. Starring Ben Affleck, Rosamund Pike, Neil Patrick Harris, Tayler Perry, Carrie Coon, Kim Dickens. Genre Drama, Mystery, Thriller. Realease Date 3 Oktober 2014. Runtime 149 minutes. Rate 8.2/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated R for a scene of bloody violence, some strong sexual content/nudity, and language. “ When two people love each other and they can't make that work, that's the real tragedy ”—Anne Dunne Film Gone Girl merupakan film garapan sutradara David Fincher yang memfokuskan pada kisah seorang istri yang menghilang. Hebatnya, ketika melihat film ini ibarat bermain puzzle atau bahkan seperti naik roller coster. Penuh teka-teki, misteri, dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. For your information, film Gone Girl ini menjadi film David Fincher dengan penghasilan terbesar menggantikan film The Curious Case of Benja