[Bold
Films /Blumhouse Productions]. Directed by Damien Chazelle. Starring
Miles Teller, J.K.Simmons, Paul Reiser, Melissa Benoist, Nate Lang. Genre Drama, Music. Realease
Date 15 Oktober 2014. Runtime 107
minutes. Rate 8.7/10. Motion
Picture Rating (MPAA) Rated R for strong language including some sexual
references.
Salah satu film dengan genre music yang
benar-benar membuat emosi saya pecah, Whiplash.
Yups, film ini merupakan film yang digarap sekaligus ditulis oleh sutradara
Damien Chazelle. Selama filming, hanya memakan waktu selama 19 hari. Film
Whiplash ini merupakan salah satu film dengan kucuran dana yang sedikit dan
masuk ke dalam nominasi Academy Awards untuk
kategori Best Picture. Dan tak heran
banyak sekali pujian untuk film ini, terlihat banyaknya tulisan-tulisan di
dalam poster film Whiplash ini.
Andrew
(Miles
Teller), sedang memainkan drumnya. Dan tiba-tiba seorang laki-laki
paruh baya dengan kepala tanpa rambut masuk ke dalam ruangan tersebut. Lelaki
tersebut mengatakan bahwa sedang mencari seorang musisi. Andrew memainkan
drumnya sesuai dengan permintaan lelaki paruh baya tersebut, namun permainan
drum yang dimainkan Andrew temponya bukan selera lelaki paruh baya tersebut.
Andrew
Niemann merupakan salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi Musik Shariff. Kemampuan
Andrew dalam memainkan drum tidak diragukan lagi. Andrew sangat berbakat dalam
hal itu. Sampai suatu ketika Andrew bertemu dengan lelaki paruh baya tersebut,
Fletcher (J.K. Simmons). Yah, lelaki tersebut adalah seorang guru yang
mengajar di Perguruan Tinggi Musik Shariff, tempat Andrew belajar drum. Beliau
terkenal dengan cara mengajar yang sangat ekstrem. Orang yang sangat tepat
waktu. Beliau juga sangat hebat dalam memimpin orchestra. Hingga membawa beliau
menjadi pemenang dalam berbagai festival music orchestra khususnya dalam hal music
jazz.
Saat
itu, Fletcher melihat Andrew yang sedang memainkan drumnya. Fletcher melihat
bahwa Andrew mempunyai permainan drum yang cukup bagus. Hingga Fletcher
mengajak Andrew untuk ikut bergabung dalam kelasnya. Dan saat itu pula
tantangan pun dimulai. Andrew mengalami tekanan mental. Andrew yang ingin
menjadi seorang drummer jazz yang hebat seperti idolanya, Buddy Rich harus
ekstra latihan untuk mengolah permainan drumnya agar sesuai dengan standar yang
diinginkan oleh Fletcher di kelasnya. Dari tangannya yang sampai luka dan darah
berceceran. Andrew tetap memainkan drumnya sesuai apa yang diinginkan oleh
Fletcher. Andrew memainkan “Whiplash” dan “Caravan”.
Namun
lambat laun Andrew merasa dipermainkan dengan Fletcher sebagai posisi drummer
dalam band orkestranya. Bagaimana tidak Fletcher terus mendesak Andrew agar
memainkan drumnya sesuai dengan tempo yang diinginkan hingga membuat Andrew
geram dan putus asa dan menimbulkan kekacauan antara dirinya dengan Fletcher.
Dan di akhir cerita, Andrew membalas perbuatan Fletcher yang dilakukan padanya.
Andrew membuktikan kepada Fletcher tentang permainannya dan membuat kekacauan di
konser orkestranya dengan memainkan drum “Whiplash” dan “Caravan” sampai darah
dari tangan Andrew bercucuran.
Sebagai penonton film ini cuman bisa bilang “holy cow”. Jujur saja, saya nonton film
ini emosi saya pecah. Bagaimana tidak pecah, emotion flows yang terdapat dalam film Whiplash ini sangatlah
terasa. Acting dari J.K. Simmons patut diacungi jempol. He’s damn really doing good at all. Pantas saja J.K. Simmons menjadi
pemenang dalam penghargaan Golden Globes 2015 untuk kategori Best Supporting Actor.
Film
Whiplash ini menurut saya, sangat berhasil memancing emosi audiencenya. Sang
sutradara Damien, cukup pandai dalam merangkum film Whiplash ini menjadi film
yang really had a good emotion flows.
Dan satu lagi, tidak disangka Miles Teller sangat luar biasa dalam memainkan
drumnya. Meski disiapkan visual double
namun seluruh permainan drum adalah benar-benar dimainkan oleh Miles Teller
sendiri. Woah! He’s really amazing. He’s
so talented.
So,
ada beberapa hal yang bisa dipelajari dalam film Whiplash ini. Yups, itu adalah
mental, emosi, coba lagi dan coba lagi. Dan terkadang dorongan emosi yang
sangat keras itu bisa memacu seseorang untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya
agar apa yang diinginkan tercapai. Dan sering kali perjuangan untuk mencapai
apa yang diinginkan itu adalah tetesan darah. Untuk itu, mental baja sangatlah
penting. In the end, this movie is rockin’.
It’s like you ride like a hell. You should watch. It must, really!. (anr)
Watch the trailer!
Komentar
Posting Komentar