[DiNovi Pictures / Finch
Entertainment / Relativy Media]. Directed by Michael Hoffman. Starring
James Marsden, Michelle Monaghan, Luke Bracey, Liana Liberato, Gerald McRaney,
Robby Rasmussen, Sean Bridges. Genre Drama, Romance.
Realease Date 17 Oktober 2014. Runtime 118 minutes. Rate
6.6/10. Motion Picture Rating (MPAA) Rated PG-13
for sexuality, violence, some drug content and brief strong language.
“
Aku suka siapa aku saat aku denganmu, Amanda. Kau adalah teman tersayangku,
cinta terdalamku. Kau adalah yang terbaik dariku. Selamanya ,” –Dawson.
Cinta
lama bersemi kembali atau lebih tepatnya bertemu dengan cinta terdalammu
setelah lebih dari dua abad lamanya. Dan kamu sampai sekarang masih
mencintainya, meski saat ini kamu tidak bersama dengan dirinya. Sekarang kamu
dipertemukan lagi dengan cintamu itu. Ya, seperti sebuah keajaiban, seperti
sebuah takdir. Hal tersebut dapat kamu saksikan dalam film The Best of Me
garapan sutradara Michael Hoffman. Dibintangi James Marsden, Michelle Monaghan,
Luke Bracey, dan Liana Liberato.
Dawson
Cole (James Marsden) bertemu dengan Amanda (Michelle Monaghan) lagi
setelah dua puluh satu tahun lamanya tidak bertemu. Ya, Amanda adalah hal yang
terbaik dari Dawson sekaligus cinta terdalamnya. Mereka bertemu kembali karena
Tuck (Gerald McRaney), mantan seorang perwira angkatan laut yang
sudah dianggap Dawson sebagai ayahnya sendiri. Tuck meninggal dunia di usianya
yang ke-92 tahun. Tuck meninggalkan beberapa warisan kepada Dawson dan Amanda.
Warisan itu berupa rumah, kebun, dan surat untuk Dawson serta Amanda. Bagaimana
kisah cinta Dawson dan Amanda bermula? Ya, cinta itu bermula saat musim gugur tahun
1992. Dawson (Luke Bracey) bersama temannya Bobby (Robby Rasmussen) sedang hangout di salah satu bar di daerah
mereka. Disitulah, Dawson bertemu Amanda (Liana
Liberato) untuk pertama kalinya.
Saat Dawson membantu Bobby dan April (Caroline
Hebert) untuk mendorong mobilnya
yang sedang mogok, Amanda membantu Dawson untuk mendorong mobil VW berwarna
biru muda itu. Itulah pertama kalinya Amanda dan Dawson berbicara satu sama
lain.
Setelah
pembicaraan singkat itu, Amanda dan Dawson menjalin sebuah hubungan. Mereka
sangat mencintai satu sama lain. Namun, dalam menjalankan hubungan mereka
tidaklah mudah. Banyak sekali masalah-masalah yang timbul ditengah-tengah
hubungan Dawson dan Amanda. Dari kondisi keluarga Dawson, dimana ayah kandung
Dawson, Tommy Cole (Sean Bridges), yang selalu menyiksa dan melakukan kekerasan
terhadap Dawson hingga menanggalkan bekas-bekas luka hampir diseluruh tubuh
Dawson. Lalu, ayah Amanda yang tidak menyetujui hubungan puterinya, karena ayah
Amanda menganggap bahwa Dawson tidak pantas untuk puterinya dan menyuruh Dawson
untuk menjauhi Amanda dengan memberikan sejumlah uang untuk masa depannya.
Ditambah, Dawson harus dipenjara karena insiden penembakan temannya, Bobby saat
menghajar ayahnya, Thomas yang telah membuat Tuck terluka hingga dahinya
berdarah.
Insiden
Dawson dipenjara membuat hubungan mereka akhirnya berhenti. Meski Amanda yang
pergi menemui Dawson di penjara setiap hari selama satu bulan, dan kemudian
setiap minggu selama setahun. Tetapi Dawson tidak pernah menemui Amanda. Sejak
saat itulah mereka tidak pernah bertemu lagi sampai akhirnya bertemu lagi
karena warisan yang diberikan oleh Tuck melalui pengacaranya.
Dari
segi alur cerita, film The Best of Me ini maju mundur. Meski alur ceritanya
demikian, tetapi tidak membuat penonton terutama saya, bingung kok tetap bisa
menikmati cerita yang disajikan. Dan menurut saya, film The Best of Me bisa
dibilang full of drama dan romance. Sesekali membuat saya
menitihkan sedikit air mata dengan kisah yang diceritakan dalam film tersebut.
Ya, saran aja sih, untuk nonton film ini sebaiknya siap-siapin tisu yang banyak
sama pasangan kamu aja buat kamu peluk pas adegan sedihnya. Okay, I’m just kidding, but it’s true.
Segi
pemain, menurut saya sudah pas untuk memerankan masing-masing perannya. Oh my! I never stop loving James Marsden.
Dan oh iya, Liana Liberito terlihat sangat cantik sekali disini. She’s so adorable, really!
Dan
satu lagu original soundtracknya sangatlah mendukung dengan genre filmnya. Namun
sayang, kebanyakan kelemahan dari film-film drama-romance
sih pasti banyak yang sudah mengira-ngira tentang ending-nya. Ya, film The Best of Me ini menurut saya, sang
sutradara, Michael Hoffman, menyerahkan akhir ceritanya kepada sang penonton.
Jadi penonton mengira-ngira akhir dari ceritanya di dalam pikiran mereka. Meski
ada kelebihan dan kekurangannya, film The Best of Me sangat cocok untuk
ditonton apalagi di bulan Februari ini yang sangat kental dengan tema “ L.O.V.E ” dan pastikan untuk nonton
film ini akan sangat lebih menyenangkan bila kamu nonton film The Best of Me
dengan pasanganmu. Tapi jangan sedih yang belum ada pasangan, kamu juga bisa
nonton film ini dengan teman-temanmu ataupun keluargamu. (anr)
Watch the trailer !
Dua abad? Dua dekade kali yaa maksudnya. .?
BalasHapus